ilustrasi |
Medan, WartaOneNews.com - Kasus pembunuhan satu keluarga di Jl Mangaan Gang Banteng, Mabar, Medan Deli, Medan, Minggu (9/4/2017) masih dalam penyelidikan. Polda Sumatera Utara langsung membentuk tiga tim untuk memburu pelaku yang diduga sudah merencanakan pembunuhan tersebut.
Saat dikonfirmasi Tribratanewspoldasumut.com Kabid Humas Polda Sumut Drs. Rina Sari Ginting mengatakan, ketiga tim masing-masing berjumlah 10 hingga 15 personel. Mereka berasal dari Unit Jatanras Polda Sumut, Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Medan Labuhan. Saat ini, seluruh tim masih bekerja untuk meringkus pelaku.
“Kami sudah bentuk tiga tim untuk memburu pelaku pembunuhan tersebut, yang masing-masing tim berasal dari Unit Jatanras Polda Sumut, Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Medan Labuhan”. ungkap Kombes Rina Senin (10/4/2017).
Penyidik telah meminta keterangan dari tujuh saksi. Petugas pun telah melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengungkap pembunuhan. “Sampai dengan sore kemarin, ada tujuh orang yang telah kami minta keterangannya sebagai saksi,” lanjut Kombes Rina.
Dalam kasus kemarin, satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri Riyanto (40) dan Sri Ariyani (40), kedua anak mereka, Naya (14) dan Gilang (8) serta mertua Riyanto, Sumarni (60). Sementara putri bungsu pasangan Riyanto dan Yani, Kinara (4), selamat dalam pembantaian tersebut. Saat ini, kondisi balita malang yang sempat kritis itu terus membaik dan masih menjalani perawatan di RS Mitra Medika, Jl KL Yos Sudarso, Tanjung Mulia, Medan.
Dugaan sementara, pembunuhan tersebut sudah direncanakan. Dugaan ini muncul setelah aparat kepolisian yang melakukan penyelidikan, menemukan sejumlah kejanggalan. Selain itu, saksi-saksi dari tetangga korban, mengaku mendengar suara keributan lewat tengah malam.
Berdasarkan keterangan saksi bernama Sahriah, tetangga korban pada Sabtu, 8 April 2017, sekitar pukul 23.30 WIB sempat mendengar ada satu orang bertamu dengan berjalan kaki ke rumah korban. Namun, Sahriah mengaku tidak menaruh curiga karena korban beberapa kali diketahui menerima tamu tengah malam. Saat itu, saksi mendengar korban yang merupakan kepala keluarga, Rianto berkata kepada tamunya, “Kok tidak nelpon aku”.
“Pengakuan saksi, kemudian sekira pukul 00.30 WIB, saksi mendengar suara sepeda motor matik ngebut di depan rumah saksi. Dan anak saksi melihat keluar, namun tidak melihat siapa-siapa,” kata Kombes Rina.
Namun begitu, Kombes Rina menegaskan belum dapat menyimpulkan penyebab tewasnya satu keluarga tersebut. Saat ini, petugas masih melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara. Sementara, selesai proses otopsi para korban tewas telah dibawa kerumah duka, guna dilakukan proses pemakaman. (Rel)