Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page
WartaOneNews.Com,- Medan,Orang "nomor satu" di Kepolisian  Sumatera Utara, Irjen Pol.Paulus  Waterpaw, mengisyaratkan, sangat  kecil kemungkinan akan terjadi "pergesekan"  secara phisik terhadap Ulama di Sumut, oleh  oknum oknum yang  punya niat  untuk mengacaukan keamanan di Sumut  selama  ini cukup ekstra kondusif.

Pasalnya, menurut pria yang menyandang  dua "bintang" di pundaknya, Sumut diharapkan terus aman karena  didukung oleh rasa persaudaraan  mengkristal antara satu agama dengan agama lainnya.
Kenapa tidak! karena  dalam satu keluarga/adik beradik punya keyakinan agama berbeda.

Perbedaan itu malah  menjadikan suatu perekat untuk saling menghormati, menyayangi. Hal ini  dapat  dibuktikan  pada Hari Hari Besar Keagaman, mereka saling mengunjungi, saling  menambah  kasih sayang.

Hal itu  sebagai digambarkan suami dari Dra. Roma Megawati boru Pasaribu (jika  di Tapanuli Selatan boru Lubis.red), ayah dari tiga orang putra ini saat  menjawab pertanyaan  wartawan, Rabu (28-02-2018) dalam kunjungan Paulus ke Masjid Agung Medan, dalam konteks akhir akhir ini  telah terjadi  penganiayaan  terhadap  beberapa Ulama  di daerah  Pulau  Jawa.

 " Saya  menyakini hal itu tidak akan terjadi di Sumut, apa lagi   selama ini peran aktf  pengurus  Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)  Sumut patut mendapat apresiasi dari masyarakat . Saya juga didampingi  Ketua FKUB Drs.H.Maratua Simanjuntak, " ujarnya sembari memandang kesamping kirinya dimana Maratua turut dalam kunjungan tersebut.

Menurut Kapoldasu yang baru bertugas di sumut seumur "jagung" itu,  dengan  keberadaan FKUB  di daerah ini, sentana telah "membumikan" kerukunan umat beragama sedemikian indah, dan patut menjadi  tauldan bagi  daerah daerah lainnya  di bumi nusantara tercinta dengan keragaman agama, budaya. Menjadi perekat NKRI.

Dikesempatan singkat, namun cukup  bagi  wartawan,  Paulus menyebutkan dalam  pertemuannya  Rabu  (28-02-2018) dengan pengurus  BKM ( Badan  Kemakmuran  Masdjid) Agung Medan, di kantor BKM, ia  telah memaparkan  seputar tugas tugas Polri di jajaran Poldasu  dalam pengamanan "pesta demokrasi" Pilkada,Pigubsu 2018,  tak kecuali dalam pengamanan  kediamanan  Ulama Ulama. Namun, ujarnya, mereka  merasa "risih" keberadaan  petugas polisi, sehingga  menolak...," imbuhnya sembari  tersenyum.

Dalam pertemuan antara Kapoldasu- beberapa staf, dengan pengurus BKM Masjid Agung , Medan, tampak hadir antara lain,H.Donald Sidabalok, H.Daud  Syah, H.Subandi, H.Totok.

Kapoldasu putra asli Fak Fak Papua Barat , datang bersama rombongan dengan uniform polri itu, terlihat menghiasi kepalanya dengan peci warna hitam dengan sulaman berwarna cerah. Kapolda hadir tak hanya "melenggang kangkung"  pameo orang Medan, kedatangannya membawa "buah tangan"  puluhan   kantong bertuliskan polisi berisi  ragam sembako. Buah tangan itu diperuntukkan  menurut petugas Masjid Agung Medan untuk  para Imam, Muazin, Karyawan Kebersihan, Satpam, Juru Parkir yang bertugas di Masdjid Agung Medan yang tengah dalam  pembangunan. Terima kasih pak Kapoldasu. (Red)