MEDAN-Wartaonenews.com//. Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Simanjuntak diminta untuk transparan, terkait isu miring terhadap sejumlah oknum dan Kepala Satuan Narkoba Polrestabes Medan dalam hal damai ditempat (86-red). Ini perlu dilakukan agar citra positif Polri yang presisi tak rusak, terlebih pasca HUT Bhayangkara ke -75 ini.
Dan saat isu dugaan adanya damai di tempat paska penangkapan bandar narkoba oleh tim sat narkoba Polrestabes Medan, tidak berapa lama keluar ST mutasi Kapolrestabes Medan terhadap ke 7 orang oknum sat narkoba Polrestabes Medan.
"Ini masih suasana ulang tahun, hari bahagia dengan bertambahnya umur Polri. Kapolda harus transparan membuka tabir ini ke masyarakat, agar Polri makin dicintai dengan keterbukaanya," ujar Zulkifli, Ketua Forum Wartawan Polri (FWP), Minggu (4/7/2021).
Menurut wartawan senior ini, soal isu damai ditempat senilai Rp 1,6 milyar yang berhembus itu menjadi catatan buruk dalam pemberantasan narkoba. Agar ulah oknum polisi tak merusak citra Polri, orang nomor satu di Polda Sumut harus memberikan penjelasan.
"Jangan sampai ada kesan, Polri menutupi kasus ini sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Polri dalam pemberantasan narkoba hilang. Jangan karena nila setitik, rusak susu sebelanga," ujar Zulkifli.
Keterangan yang berhasil dikumpul wartawan, sejumlah anggota Sat Narkoba Polresta Medan dimutasi terkait isu ini. Namun hingga hari ini, belum ada penjelasan resmi apakah benar mutasi tersebut terkait dengan aksi damai ditempat tersebut.
"Banyak hal yang saling terkait soal ini. Apakah benar mutasi tersebut menyangkut soal ini. Siapa siapa saja yang terlibat. Jangan sampai ada yang menjadi kambing hitam dalam kasus ini, yang salah jadi benar yang benar jadi salah," papar Zulkifli lagi.
Informasi yang diperoleh, isu tersebut terkait dengan penangkapan terhadap Ysf, salah satu bandar sabu-sabu. Namun beredar kabar, oleh sejumlah oknum di Sat Narkoba Polresta Medan hasil tangkapan itu didamaikan ditempat dengan nilai Rp 1,6 milyar
Kepala Bidang Propam Polda Sumut, Kombes Pol Donal Simanjuntak yang dikonfirmasi perihal kasus itu, membenarkan bahwa pihaknya sedang mendalami kasus itu. "Benar sedang kita dalami," katanya.(Imam Ritongan/Arjun)