Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

Medan-wonews.com//. 
Catatan: Zulkifli Tanjung/Faisal Matondang

START di bulan kemerdekaan, jabatan Kapolda Sumatera Utara mengantongi amanat sekaligus anugerah bagi Irjen Whisnu Hermawan Februanto. Inilah cukilan tiga dekade kiprah jenderal ahli reserse. 

Menaungi 28 wilayah polres, Sumatera Utara bukanlah "barang baru" bagi Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, S.IK., M.H. Dikenal sebagai wilayah "keras dan barometer",
propinsi bernama akronim Sumut ini bahkan sudah familier dalam lembar kehidupan Irjen Whisnu, Kapolda Sumut ke-24. 

Kesan tak mengada-ada itu tercipta bukan karena sosok pengungkap kasus penipuan Crazy Rich Medan ini sebelumnya pernah tugas di sini. Bukan. 

Merangkai karier kepolisian sejak 1994, baru tiga dekade kemudian atau sekarang Irjen Whisnu menemukan Sumut sebagai wilayah pengabdiannya. 

Beruntung takdirnya beristrikan Ny. Mona yang berdarah Batak. Itulah radiks kultur yang membuat spirit Sumut miniatur kebhinekaan Tanah Air dikenal sudah lama nyala di hati, ucap, dan tindakan mantan Dirtipideksus (Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus) Bareskrim Polri ini. 

Pengetahuan Irjen Whisnu soal Sumut "dan isinya" sejatinya juga berlatar daya magnet sosok wanita uzur yang dicintainya. Dialah sang ibu mertua yang bermukim di Sinaksak, nun wilayah pintasan ke Danau Toba dari Tapian Dolok di Simalungun. 

Jenderal bintang dua ini biasa menyapanya dengan sebutan 'Inang'. Boru Silalahi itu kini berusia 82. "Selama ini dalam setahun dua kali (kami) ke Sumut ini untuk menemui Inang," Irjen Whisnu mengenang kisahnya bersama istri di tahun-tahun berlalu. 

"Tapi sekarang (kami) bisa (datang) setiap kapan rindu," imbuhnya, seraya tersenyum. 

Sepotong elegi indah itu terucap di sela silaturahmi sang Kapolda Sumut baru 
dengan insan pers di Warkop Jurnalis, Jalan H Agus Salim, Medan. 

Kapolda Whisnu ditemani Wakapolda Brigjen Pol. Rony Samtana. Juga Dir Intelkam Kombes Dwi Indra Maulana, dan Kabid Humas Kombes Hadi Wahyudi. 

Menembus hujan di Rabu (7/8/2024) malam itu,
kedatangan Kapolda Whisnu dan rombongan menyiratkan pentingnya sinergitas Polri dengan media massa. 

Terutama guna membumikan lima program Kapolda Whisnu yang berhulu produk hukum tetap tegak, Polri kian baik di mata publik, masyarakat merasa nyaman, serta kualitas pilkada serentak dan even PON XXI Aceh-Sumut tahun ini semakin paripurna. Kapolda Whisnu kembali bercerita soal alur kariernya ke Sumut. 

Meski kapolda jabatan target karier jenjang jenderal, di benak Irjen Whisnu tak pernah terlintas dirinya bakal memimpin Polda Sumut. Tapi nasib telah mengguratkan kisahnya. 

"Karena itu," tegas Irjen Whisnu, "menjadi kapolda di kampung halaman adalah bonus. Bonus atas doa sang inang terhadap anak menantunya." 

Bercermin filosofi ibu adalah "Tuhan yang nampak", Kapolda Whisnu mengawali kerjanya di Sumut dengan menjenguk inang tercinta di Nagori Sinaksak. Itu terjadi Sabtu (3/8/2024) lalu. 

Di sana, Kapolda Whisnu meminta doa restu sang inang. Dan, seperti ketiban pulung, 
penghargaan bergengsi dari sebuah media terkemuka Tanah Air diraih Kapolda Whisnu, di Medan, Jumat (9/8/2024) lalu. Didapuk sebagai sosok 'The Best Leadership in Law & Crime Prevention. Gass terus, Jenderal... (Ar)