Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page


Solok-wonews.com//.  Peristiwa berita yang terbit di media online beberapa hari lalu Pemberitaan Bupati Solok Epyardi Asda. Agar dapat diluruskan tentang isyu- isyu yang miring tersebut, agar tidak menjadi isu liar di tengah tengah Publik Sumbar.

Sehingga Bupati Solok Epyardi Asda adakan gelar temu insan Pers dirumah Dinas Bupati Solok Epyardi Asda. katakan tentang lahan yang sudah saya beli di bukit Cambay Hills,ada bukti alas hak kepemilikan Lahan tersebut", Ungkap Epyardi Asda disela-sela temu pers dirumdis Bupati Solok Sumbar, (02/08/2024).

Dalam keterangan di jumpa pers nya Epyardi menerangkan kronologis persoalan tanah di cambay hills tersebut yang selalu fenomenal di tahun tahun politik.

"Saat berita miring terbit di mediaonline sumbar, terkait di bukit cambay Bupati  di dampingi camat dan bersama team keliling seputar alahan panjang dan terus kami duduk-duduk bersama masyarakat.

Namun pemandangan memang sangat indah disana dengan view 2 danau, lalu masyarakat disana sangatlah senang saat kehadiran Bupati Epyardi Asda. Dan  ada warga menyampaikan kepada Bupati Solok Epyardi Asda, katanya ada yang punya tanah yang sudah di garap bahkan sudah di olah dan di kavling-kavling", Sebut warga setempat.

Lalu saya tanya ini tanah itu mau di apakan, kemudian warga katakan  mau di bangun tempat wisata katanya. kalau bapak mau beli saya mau menjual dan ternyata ditelusuri tanah atau lahan tersebut diketahui milik  mantan Walinagari kampung batu dalam, dan saya sangat tertarik mau membeli dan rencana mau buat lokasi Wisata sekaligus aset Hotel untuk (kawasan cambay) Solok.

Selanjutnya tanahnya sudah saya beli, bahkan saya sering datang kelokasi dan saya undang Camat, ketua KAN dan Wali Nagari,serta masyarakat banyak agar mengetahui dan warga di lokasi katakan maklumlah Bupati nya sering datang kesitu", Ucap Warga.

Sehingga saya katakan",saya akan bangun pariwisata". Maka datanglah beberapa orang yang ingin menjual tanahnya, karena yang mempunyai tanah banyak  datang kerumah saya maka saya tunjuklah koordinator untuk mengurus yang akan menjual tanah, saya kontaklah ketua KAN dan Wali nagari kampung dalam dan wali nagari Tanjung nan ampek, saya tanyakan status tanah ini.

Menurut mereka tanah tidak tersebut tidak ada masalah dan tanah ini milik masyarakat, lalu saya tanyakan prosedurnya, ternyata prosedurnya sama dengan tanah milik masyarakat lain nya. Sesuai dengan alas hak yang berlaku di ranah Minang, maka saya belilah tanah tanah tersebut", Sebut Epyardi.

Setelah proses jual beli tanah terealisasi keluarlah isu kalau tanah itu aset daerah, lalu saya panggil sekda dan Kabid aset, untuk mengecek tanah yang saya beli itu tercatat tidak di aset Pemda, karena Isunya demikian, beberapa hari kemudian kami rapat kembali, Kabid aset menyampaikan bahwa tanah tersebut tidak tercatat di aset Pemda, lalu ada beberapa oknum menyatakan tanah itu sudah di serahkan ke Pemda, saya tanya kepada ketua KAN waktu itu, dan ketua KAN menyatakan tidak pernah masyarakat kami menyerahkan kepada Pemda, ada surat pernyataan dari lembaga KAN dan di ketahui oleh wali nagarinya juga.

Setelah proses ini selesai, mulai lah saya bangun, waktu membangun awal tidak ada masalah, cuma waktu mau pileg kemarin mulailah bermunculan oknum oknum yang mengaku ngaku memiliki hak pula atas tanah tersebut, malah ada oknum yang mengaku sebagai ninik mamak di tanjung nan ampek, padahal dia orang pendatang kata ninik mamak setempat, di sinyalir orang ini ikut caleg di salah satu partai, dan sering ikut demo juga ke Pemda dan mengaku ngaku ninik mamak.

Dugaan saya  dia menunggangi persoalan ini untuk kepentingan politik. Dan sekarang muncul lagi itu persoalan yang sama yang di lakukan oleh beberapa oknum di jakarta, setelah di telusuri oleh team hukum saya itu adalah orang orang bayaran suruhan oknum oknum lama yang sengaja melakukan hal tersebut demi kepentingan politik saja, karena sekarang tahun politik dan saya juga ikut jadi salah satu cagub dalam kontestasi Pilgub mendatang dan itu biasa saja, maka dari itu saya merasa ini perlu di jelaskan biar semua nya bisa paham", Ungkap  Epyardi Asda.

Perlu di ketahui, dibawah cambay hills itu ada juga Cambay Land yang itu bukan saya yang punya, kenapa cambay hills terus yang di goreng goreng, coba tanya sama masyarakat sekitar, berapa harga tanah di sekitar cambay hills itu sekarang.

Warga katakan sudah naik,dan sebelum Epyardi Asda beli lahan  jalan nya sangat susah di lewati kendaraan bermotor karena banyak batu batu besar,saat Epyardi Asda beli lahan di lokasi Bukit Cambay Hills tersebut,sudah berubah dan  sekarang para petani sudah bisa pakai kendaraan bawa hasil bumi nya,begitu juga dengan penerangan lampu sudah ada", Sebut Mantan Walinagari.

Epyardi Asda katakan kepada warga memang saya punya kebijakan untuk sektor pariwisata, siapapun investor yang mau investasi pariwisata di kabupaten Solok dengan nilai investasi di atas 10 milyar, maka akan saya usahakan fasilitas akses jalan dan penerangan. Dengan proses pengurusan ijin yang  sangat mudah, karena sektor pariwisata ini butuh komitmen kepala daerah untuk bisa terus berkembang.

Dan daerah yang sulit berkembang kalau investasi tidak masuk atau minim ke daerah, maka dari itu saya mengajak dan menghimbau rekan rekan investor sektor pariwisata, jangan takut untuk berinvestasi di kabupaten Solok, Isu yang beredar hanyalah Isu yang di gunakan untuk tahun politik, kabupaten Solok bersahabat dengan investor dalam bidang apa saja, begitu juga dengan sektor pariwisata, kabupaten Solok punya banyak titik titik pariwisata yang kalau di kelola jadi bisnis pariwisata sangat menjanjikan, karena kabupaten Solok kaya akan keindahanya", Tutup Efyardi Asda. ( Sk )

Narsum berita dikutip dari Media : idnsatu.

Penulis : Syukur Sk.